Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


Rabu, 08 Mei 2013

ahlak tasawuf

AHLAK TASAWUF
 A. PengertianAhlakTasawuf
 Kata ahlak berasal dari bahasa arab yaitu khulukan, yang artinya tingkah laku. Jadi ahlak adalah tingkah laku, ranai atau budi pekerti yang muncul dari diri sendiri tanpa dibuat – buat. Ahlak itu berdeda dengan etika atau moral, ahlak dari sumbernya adalah Al-Qura’an dan Al-Hadts. Sedangkan etika besumber pada akal manusia, begitu pula dengan moral sering kali ditentukan oleh adat atau kebiasaan. Ciri – cirri ahlak islam antara lain:
 1. Bersifat Rabbani (kebenarannya mutlak). Ahlak islam itu sudah pasti dalam kebenaranya(al-Qur’an dan al-Hadits).
 2. Univesal (umum).
 3. Bersifat manusiawi(sesuai fitrah manusia).
4. Keseimbangan lahir dan batin.
 5. Realistik(sesuai dengan kenyataan kita).
 Taswuf dapat di artikan dalam beberapa pengertian:
 1. Tasawuf berasal dari bahasa Arab shuufa yang artinya bulu domba.
2. Tasawuf berasal dari kata Ahlul Shufah yang artinya orang – orang yang ada di serambi masjid(masjidil haram).
 3. Tasawuf berasal dari kata Shoofii yang artinya orang yang selalu membersihkan hatinya dari ahlak tercela(pengertian inilah yang di pakai).
 4. Tasawuf berasal dari kata Shofia yang artinya bijak, adil(sesuai fitrah manusia).
5. Tasawuf berasal dari kata Shuf yang artinya barisan. Barisan orang – orang yang menghadap Allah SWT. Jadi, ahlak tasawuf adalah tingkah laku atau budi pekerti yang muncul dari diri sediri tanpa di buat – buat yang selalu membersihkan diri dari ahlak tercela. Tujuannya adalah untuk mensejah terakan didunia dan akherat. Para sufi itu mirip dengan agama hindu – budha, karena adanya persamaan dalam cara prakteknya. Dari situlah orang – orang barat bependapat sufi itu muncul dari Hindu – Budha. Padahal tasawuf atau sufi sudah ada pada jaman Rasululoh SAW, beliaulah tokoh sufi yang sejati.
 B. Fungsi Tasawuf Ada dua fungsi yaitu fungsi umum dan khusus,
 fungsi umum antara lain:
 1. Agar ahlak Rasululloh menjadi acuan.
 2. Menguatkan kesadaran sosial kita
. 3. Agar kehidupan dunia dan akherat seimbang. Orng yang sering mengasingkan diri dalam artian menjauhkan diri dari dunia bukanlah yang pergi kegunung untuk menyendiri
. 4. Agar jiwa ini menjadi teduh dan tidak gelisah. Orang yang ahli tasawuf itu jiwanya akan teduh dan tidak gelisah karena tidak memikirkan urusan dunia, mereka selalu dzikir dan mengingat Allah SWT.
 Ada pun fungsi khusus, antara lain:
1. Agar bisa berhubungan dengan Tuhan kita. Dalam hal ini adanya pembersihan diri, mereka berdzikir agar dapat ma’rifat kepada Allah SWT.
 2. Membersihkan jiwa dari materi. Mereka selalu mementingkan akherat dari pada materi, karen sesungguhnya materi itu bersifat sementara.
 3. Memerangi jiwa dari kegelapan. Mengingat atau berdzikirlah mereka untuk memerangi kegelapan.
 C. Ahlak Tercela
 Dalam hati manusia terdapat penyakit yang sangat membahayakan dan harus di hilangkan, antara lain:
1. Hubbud dunya(mencintai dunia). Dari penyakit hati inilah sumber kejelekan atau malapetaka. Dalam Hubbud dunyaakan terdapat sifat – sifat jelek seperti dendam, dengki, dan sebagainya.
2. Thoma’(serakah). Orng yang serakah mereka tidak akan merasa puas atas apa yang mereka miliki, akan selalu kurang. Hal tersebut bisa terjadi karena orang yang seperti ini selalu mengkufuri nikmat yang telah di berikan Allah SWT.
 3. Ittiba ‘ulhawaa(ikut pada hawa nafsu). Manusia tidak akan merasa bosan, karena dikendalikan oleh hawa nafsu.
 4. ‘ujub. ‘ujub adalah suatu perasaan bahwa dirinya paling baik. ‘ujub tidak dapat kita lihat langsung, namun terdapat di hati. Kadang kita tidak sadar akan perasaan hal seperti ini.
 5. Ria. Ria adalah suatu penyakit hati yang selalu ingin mengharapkan pujian manusia. Penyakit ini dalam melakukan sesuatu itu bukan karena Allah semata, melainkan karena ingan adanya pujian dari orong lain.
 6. Takabur(sombong).
 7. Hasut(dengki). Yaitu suatu penyakit hati tidak merasa senang ketika orang lain mendapatkan nikmat yang lebih dari orang tersebut. Jika si A membeli motor baru dan lebih bagus dari milik si B, maka si B ini akan terus menerus difikirkan. Hasilnya si B ini akan memfitnah si A.
 8. Sum’ah(pamer). Sifat seperti ini merupakan pengembangan dari sifat Hasut. Setelah seseorang merasa tidak senang akan nikmat yang telah di peroleh orang lain, maka orang tersebut akan melakukan sesuatu bagai mana caranya dia itu harus lebih dari orang lain. Setelah itu orang tersebut akan memamerkan apa yang telah dia peroleh.
 D. Ahlak Terpuji
 1. Juhud. Juhud merupakan kebalikan dari Hubbud dunya, seseorang dalam hal ini merasa tidak membutuhkan perkara dunia karena merasa hal dunia itu tidak akan kekal. Di katakan juhud jika seseorang ini mempunyai perkara dunia(harta) tapi merasa tidak mau untuk menikmatinya. Jadi, dalam hal ini hanya dapat di artikan orang kayalah yang dapat di katakan juhud.
 2. Qona’ah. Yaitu mengambil sesuatu secukupnya yang di butuhkan. Seseorang yang seperti ini tidak akan menyia – nyiakan sesuatu(mubadzir), akan tetapi berlaku hemat.
 3. Sabar. Yaitu merasa tenang dan tidak keluh kesal kepada Allah SWT. Seseorang yang seperti ini akan mengembalikan sesuatu itu kepada Allah SWT.

Share This :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pengikut

Blogger news

Blogroll

About