1.)
PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideology
berasal dari bahasa Yunani dan merupakan gabungan dari dua kata yaitu edios
yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Pengertian
ideology secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan dan kepercayaan
yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, ideology adalah pedoman
normative yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nila
dasar dan keyakinan yang dijunjung tinggi.
Untuk
Penjabaran lebih luas :
Dengan
pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi adalah kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan sistematis,
yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia.
Ideologi
merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk
orang atau masyarakat itu menuju cita-cita yang mereka inginkan. Ideologi
merupakan sesuatu yang dihayati dan diresapi menjadi suatu keyakinan. Ideologi
merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya.
Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula
komitmennya untuk melaksanakannya.
Komitmen itu
tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan
yang mengikat, yang harus ditaati dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan
pribadi ataupun masyarakat. Ideologi berintikan seperangkat nilai yang bersifat
menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau suatu
masyarakat sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian nilai
itu mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik, yaitu secara moral atau
normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk
memelihara, mempertahankan, membangun kehidupan duniawi bersama dengan berbagai
dimensinya. Pengertian yang demikian itu juga dapat dikembangkan untuk
masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa.
2.)FUNGSI
IDEOLOGI
Setelah
mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi dari ideologi
tersebut. Soerjanto Poespowardojo mengemukakan fungsi ideologi sebagai berikut:
1.Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.
2.Orientasi
dasar, dengan
membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan
masyarakat.
3.Norma-norma
yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
4.Bekal dan
jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
5.Kemampuan
yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan
mencapai tujuan.
6.Pendidikan
bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, serta mempolakan
tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung
didalamnya.
Kesimpulan yang
bisa ditarik adalah sekalipun pengertian ideologi bervariasi, tetapi jika
dicermati sesungguhnya terkandung inti-inti kesamaan. Kesamaan-kesamaannya,
yakni ideologi adalah prinsip, dasar, arah, dan tujuan dalam kehidupan. Selain
mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi ideologi.
Ideologi berfungsi mendasari kehidupan masyarakat sehingga mampu menjadi
landasan, pedoman, dan bekal serta jalan bagi suatu kelompok, masyarakat,
bangsa, dan negara.
3.)MACAM-MACAM
IDEOLOGI
a)
Liberalisme
Mengenai konsep
liberalisme, dapat kita tarik beberapa pokok pemikiran yang terkandung di
dalamnya, sebagai berikut:
1. inti
pemikiran : kebebasan individu
2. perkembangan
: berkembang sebagai respons terhadap pola kekuasaan negara yang absolut, pada
tumbuhnya negara otoriter yang disertai dengan pembatasan ketat melalui
berbagai undang-undang dan peraturan terhadap warganegara
3. landasan
pemikirannya adalah bahwa menusia pada hakikatnya adalah baik dan
berbudi-pekerti, tanpa harus diadakannya pola-pola pengaturan yang ketat dan
bersifat memaksa terhadapnya.
4. system
pemerintahan (harus): demokrasi
b.) Konservatisme
Hal atau unsure yang terkandung di dalamnya, antara
lain:
1. inti pemikiran : memelihara kondisi yang ada,
mempertahankan kestabilan, baik berupa kestabilan yang dinamis maupun
kestabilan yang statis. Tidak jarang pula bahwa pola pemikiran ini dilandasi
oleh kenangan manis mengenai kondisi kini dan masa lampau
2. filsafatnya adalah bahwa perubahan tidak selalu
berarti kemajuan. Oleh karena itu, sebaiknya perubahan berlangsung tahap demi
tahap, tanpa menggoncang struktur social politik dalam negara atau masyarakat
yang bersangkutan.
3. landasan pemikirannya adalah bahwa pada dasarnya
manusia lemah dan terdapat “evil instinct and desires” dalam dirinya. oleh
karena itu perlu pola-pola pengendalian melalui peraturan yang ketat
4. system pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
c.) Komunisme
Gelombang
komunisme abad kedua puluh ini, tidak bisa dilepaskan dari kehadiran Partai
Bolshevik di Rusia. Gerakan-gerakan komunisme international yang tumbuh sampai
sekarang boleh dikatakan merupakan perkembangan dari Partai Bolshevik yang
didirikan oleh Lenin
1. inti
pemikiran: perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat, sehingga
negara hanya sasaran antara.
2. landasan
pemikiran : a. penolakan situasi dan kondisi masa lampau, baik secara tegas
ataupun tidak, b. analisa yang cendrung negatif terhadap situasi dan kondisi
yang ada, c. berisi resep perbaikan untuk masa depan dan, d. rencana-rencana
tindakan jangka pendek yang memungkinkan terwujudnya tujuan-tujuan yang
berbeda-beda.
3. system
pemerintahan (hanya): otoriter/totaliter/dictator
d.) Marxisme
Marxisme, dalam
batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan antara revolusi Prancis
dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai satu
ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan
komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya, barangkali perlu
mengetahui terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu sendiri.
Berbicara
masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti Karl
Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh inilah yang
mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang sekarang ini.
Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke arah industrialisasi menjadi
landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan pemikirannya. Dimana eropa
barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan adanya kenyataan di mana Inggris
Raya berhasil menciptakan model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.
Tiga hal yang
merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah :
1. filsafat
dialectical and historical materialism
2. sikap
terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja dari
David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790)
3. menyangkut
teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan
kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arah komunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.
e.) Feminisme
1. Inti pemikiran : emansipasi wanita
2. Landasan pemikiran: bahwa wanita tidak hanya
berkutat pada urusan wanita saja melainkan juga dapat melakukan seprti apa yang
dilakukan oleh pria. Wanita dapat melakukan apa saja.
3. System pemerintahan: demokrasi
f.) Sosialisme
Hal-hal pokok
yang terkandung dalam Sosialisme, adalah:
1. inti
pemikiran : kolektifitas (kebersamaan) (gotong royong)
2. filsafatnya
: pemerataan dan kesederajatan
bahwa pengaturan agar setiap orang diperlakukan sama dan ada pemerataan dalm berbagai hal (pemerataan kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha,dll)
bahwa pengaturan agar setiap orang diperlakukan sama dan ada pemerataan dalm berbagai hal (pemerataan kesempatan kerja, pemerataan kesempatan berusaha,dll)
3. landasan
pemikiran : bahwa masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan
bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik
serta layak kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dilaksakan
oleh Negara
4. system
pemerintahan (boleh): demokrasi, otoriter
g.) Fasisme
Semboyan
fasisme, adalah “Crediere, Obediere, Combattere” (yakinlah, tunduklah,
berjuanglah). Berkembang di Italia, antara tahun 1992-1943. setelah Benito Musolini
terbunuh tahun 1943, fasisme di Italia berakhir. Demikian pula Nazisme di
Jerman. Namun, sebagai suatu bentuk ideology, fasisme tetap ada.
Fasisme banyak
kemiripannya dengan teori pemikiran Machiavelistis dari Niccolo Machiavelli,
yang menegaskan bahwa negara dan pemerintah perelu bertindak keras agar
“ditakuti” oleh rakyat. fasisme di Italis (=Nazisme di Jerman), sebagai system
pemerintahan otoriter dictator memang berhasil menyelamatkan Italia pada masa
itu (1922-1943) dari anarkisme dan dari komunism. Walaupun begitu, kenyataannya
adalah, bahwa fasisme telah menginjak-nginjak demokrasi dan hak asasi.
1. Inti
pemikiran : negara diperlukan untuk mengatur masyarakat
2. filsafat :
rakyat diperintah dengan cara-cara yang membuat mereka takut dan dengan
demikian patuh kepada pemerintah. Lalu, pemerintah yang mengatur segalanya
mengenai apa yang diperlukan dan apa yang tidak diperlukan oleh rakyat
3. landasan
pemikiran : suatu bangsa perlu mempunyai pemerintahan yang kuat dan berwibawa
sepenuhnya atas berbagai kepentingan rakyat dan dalam hubungannya dengan
bangsa-bangsa lain. oleh karena itu, kekuasaan negara perlu dipergang koalisi
sipil dengan militer yaitu partai yang berkuasa (fasis di Italia, Nazi di
Jerman, Peronista di Argentina) bersama-sama pihak angkatan bersenjata
4. system
pemerintahan (harus) : otoriter
h.) Kapitalisme
Kapitalisme adalah bentuk system perokonomian
1. inti pemikiran : perkonomian individu
2. fisafat : negara tidak boleh mencampuri
kegiatan-kegiatan perekonomian, khususnya menyangkut kegiatan perekonomian
perseorangan
3. landasan pemikiran : kebebasan ekonomi yang
bersifat perseorangan pada instansi terakhir akan mampu mengangkat kemajuan
perekonomian seluruh masyarakat
4. system pemerintahan : demokrasi.
i.) Demokrasi
Demokrasi
artinya hukum untuk rakyat oleh rakyat. kata ini merupakan himpunan dari dua
kata : demos yang berarti rakyat, dan kratos berarti kekuasaan. Jadi artinya
kekuasaan ditangan rakyat.
Sebenarnya
pemikiran untuk melibatkan rakyat dalam kekuasaan sudah muncul sejak zaman
dahulu. Di beberapa kota Yunani didapatkan bukti nyata yang menguatkan hal ini,
seperti di Athena dan Sparta. Hal ini pernah diungkapkan Plato, bahwa sumber
kepemimpinan ialah kehendak yang bersatu milik rakyat. dalam suatu kesempatan
Aristoteles menjelaskan macam-macam pemerintahan, dengan berkata,“ada tiga mcam
pemerintahan: kerajaan, aristokrasi, republik, atau rakyat memagang sendiri
kendali urusannya.”
1. inti pemikiran: kedaulatan ditangan rakyat
2. filsafat : menurut Dr. M. Kamil Lailah menetapkan
tiga macam justifikasi ilmiah dari prinsip demokrasi, yaitu: a. ditilik dari
pangkal tolak dan perimabngan yang benar, bahwa system ini dimaksudkan untuk
kepentingan social dan bukan untuk kepentingan individu, b. unjustifikasi
berbagai macam teori yang bersebrangan dengan prinsip demokrasi, c. opini umum
dan pengaruhnya
3. landasan pemikiran. Rakyat membuat ketetapan hukum
bagi dirinya sendiri lewat dewan perwakilan, yang kemudian dilaksanakan oleh
pihak pemerintah atau eksekutif.
4. system pemerintahan (harus) : domokrasi
j.) Neoliberalisme
1. Inti pemikiran : mengembalikan kebebasan individu
2. filsafat : sebagai perkembangan dari liberalism
3. landasan pemikiran : setiap manusia pada hakikatnya
baik dan berbudi pekerti
4. system pemerintahan : demokrasi
4.)
CIRI-CIRI IDEOLOGI
Ciri-ciri
ideologi adalah sebagai berikut:
- Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
- Oleh karena itu, mewujudkan suatu asas kerohanian, pandanagn dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Pancasila
sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara atau
cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk
seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan
bernegara Indonesia. Berdasarkan Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan
Ketetapan MPR tentang P4, ditegaskan bahwa Pancasila adalah dasar NKRI yang
harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Makna dari ideologi terbuka adalah sebagai suatu sistem pemikiran terbuka.
Ciri-ciri ideologi terbuka dan ideologi tertutup
adalah :
- Ideologi Terbuka
- Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
- Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri.
- Hasil musyawarah dan konsensus masyarakat.
- Bersifat dinamis dan reformis.
- Ciri khas ideologi terbuka adalah cita-cita dasar yang ingin diwujudkan masyarakat bukan berasal dar luar masyarakat atau dipaksakan dari elit penguasa tertentu.
- Terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar, tetapi memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada dan manakah yang tidak boleh berubah.
- Ideologi Tertutup
- Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat.
- Bukan berupa nilai dan cita-cita.
- Kepercayaan dan kesetiaan ideologis yang kaku.
- Terdiri atas tuntutan konkret dan operasional yang diajukan secara mutlak.
Menurut Kaelan, nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut:
- Nilai dasar, yaitu hakekat kelima sila Pancasila.
- Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaanya.
- Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila
sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi nasional. Pancasila
adalah cara pandang dan metode bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai
cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Pancasila adalah ideologi
kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan untuk kepentingan membangun negara
bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya
persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa dan membangun pertalian batin
antara warga negara dengan tanah airnya.
Dengan ideologi
nasional yang mantap seluruh dinamika sosial, budaya, dan politik dapat
diarahkan untuk menciptakan peluang positif bagi pertumbuhan kesejahteraan
bangsa. Jadi yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah
Pancasila terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar, tetapi
memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai dari
luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah ada
dan manakah yang tidak boleh berubah.
Kesimpulan
yang bisa ditarik adalah sekalipun pengertian ideologi bervariasi, tetapi jika
dicermati sesungguhnya terkandung inti-inti kesamaan. Kesamaan-kesamaannya,
yakni ideologi adalah prinsip, dasar, arah, dan tujuan dalam kehidupan. Selain
mengetahui pengertian ideologi, kita juga harus mengetahui fungsi ideologi.
Ideologi berfungsi mendasari kehidupan masyarakat sehingga mampu menjadi
landasan, pedoman, dan bekal serta jalan bagi suatu kelompok, masyarakat,
bangsa, dan negara.
Share This :
Play roulette in Vegas - DrMCD
BalasHapusThis is 안양 출장샵 a 남원 출장마사지 casino game which you must first learn to play. · 광양 출장마사지 It's called roulette in the US. · It is played 경산 출장안마 by a casino type, called 파주 출장마사지 a European roulette. · The